5+ Cara Membuat Storyboard untuk Video Marketing
Video marketing 600% lebih efektif untuk promosi produk dibanding pemasaran dengan media teks. Itulah kenapa penting untuk membuat konten video yang menarik. Salah satu caranya, dengan memanfaatkan storyboard.
Dengan storyboard, pembuatan video marketing Anda lebih terencana sehingga lebih efektif untuk meningkatkan penjualan.
Apa itu storyboard dan bagaimana cara membuatnya? Di artikel ini, Anda akan belajar mengenai storyboard secara tuntas berikut berbagai contoh sebagai inspirasi Anda. Penasaran? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu Storyboard?
Storyboard adalah outline untuk membuat video. Di dalamnya, Anda akan menyusun gambar yang membentuk rangkaian cerita. Pada masing-masing gambar, Anda bisa menyertakan beberapa keterangan yang lebih detail. Misalnya, sudut kamera, pencahayaan, transisi, dialog dan lainnya.
Secara sederhana, storyboard mirip dengan komik. Namun, jangan salah. Bukan berarti Anda harus pandai menggambar, ya.
Storyboard memang bisa Anda buat secara manual. Gambarnya pun tak perlu bagus. Yang penting, pesan dapat tersampaikan dengan baik. Akan tetapi, saat ini sudah banyak software yang bisa Anda gunakan untuk membuat storyboard seperti Storyboardthat.
Jadi, bisa dikatakan membuat storyboard ini relatif lebih mudah. Namun, Anda tetap harus mengikuti panduan yang benar.
Baca Juga Manfaat Virtual Account untuk Bisnis Toko Online Anda
5+ Cara Membuat Storyboard untuk Video Marketing
Bagaimana cara membuat storyboard yang baik? Ini dia tahapannya:
1. Tentukan Ide Video Marketing
Langkah awal membuat storyboard adalah menentukan ide. Temukanlah ide video yang menarik, baik dari cerita atau value yang ditawarkan supaya upaya marketing Anda tak membosankan.
Lalu, bagaimana cara menemukan ide yang menarik? Cobalah jeli melihat keadaan saat ini dan mengambil cerita yang relevan dengan topik yang sedang trending. Misalnya, menjalani kehidupan new normal di tengah wabah Covid-19.
Contohnya, seperti yang dilakukan Gojek. Upaya video marketing mereka berupa sebuah video animasi dengan pesan agar tidak mudik di tengah wabah Covid-19. Konten video ini tentu cukup menarik perhatian audiens mengingat bisnis mereka adalah di bidang transportasi.
Jika sudah mendapatkan ide, tuliskan secara detail video apa yang nantinya akan dibuat.
2. Buat Timeline Video
Setelah menentukan ide, langkah selanjutnya adalah membuat timeline video. Sederhananya, Anda membuat perkiraan durasi dan pembagian waktu dalam video.
Dalam pengaturan timeline, Anda tak perlu memberikan keterangan waktu pada setiap adegan.
Cukup pastikan video marketing Anda memiliki: bagian pembuka, permasalahan, solusi, dan CTA.
- Pembuka: bagian ini dibuat untuk membangun dan menarik perhatian audiens.
- Permasalahan: bagian ini menjelaskan konflik dari sebuah cerita. Umumnya, dikaitkan dengan masalah yang dihadapi oleh target audiens.
- Solusi: bagian ini menampilkan produk atau layanan Anda sebagai solusi permasalahan yang ada.
- Call to action: bagian ini dibuat untuk mengajak audiens melakukan tindakan yang Anda inginkan, misalnya mengunjungi website, subscribe channel, dan lainnya.
Anda bisa mengatur sendiri timeline video sesuai jenis konten dan tujuan Anda.
Dengan membuat timeline, Anda bisa lebih tepat dalam merencanakan isi konten video marketing tersebut. Jika pesan mudah dipahami, upaya promosi pun bisa berjalan optimal.
3. Siapkan Template Storyboard
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan template untuk membuat storyboard. Template storyboard yang baik setidaknya memiliki kolom judul, kolom visual, dan kolom deskripsi. Namun, sesuaikan juga dengan kebutuhan video yang akan Anda buat.
Anda juga bisa menambahkan kolom untuk catatan tentang angle kamera atau setting, detail adegan, dan lainnya. Intinya, tuangkanlah ide-ide yang ada dalam kepala pada sketsa ini.
Langkah yang sama bisa Anda lakukan ketika menggunakan software seperti Canva atau Boords.
4. Gambar Ide Anda
Setelah menyiapkan template storyboard, sekarang saatnya menggambar ide Anda.
Ingin menggunakan cara manual tapi tak bisa menggambar dengan baik? Tenang, Anda bisa menggunakan potongan gambar majalah atau koran. Lalu, tempelkan pada template storyboard yang sudah Anda siapkan.
Kalau menggunakan software, langkahnya lebih intuitif. Anda tinggal memilih gambar sesuai kebutuhan lalu letakkan pada template.
Pilihan gambar pada software storyboard cukup banyak, mulai dari tempat indoor atau outdoor, karakter, hewan, dan gambar lainnya. Setelah selesai, Anda bisa simpan storyboard yang dibuat.
5. Masukkan Detail Adegan
Untuk memastikan storyboard mudah dipahami, tambahkan detail adegan pada tiap gambar. Misalnya nama adegan, dialog, penjelasan adegan. Dengan informasi ini akan lebih mudah bagi Anda ketika proses membuat video atau untuk berdiskusi dengan tim lain.
Jika ingin lebih detail, Anda juga bisa menambahkan penjelasan lain pada setiap thumbnail. Misalnya, ada teks atau deskripsi pada detik atau menit tertentu.
Singkatnya, sesuaikan proses pembuatan storyboard ini dengan kebutuhan Anda. Jika ide video sangat kompleks, berikan informasi lebih rinci.
Baca Juga Virtual Account: Pengertian dan Manfaatnya untuk Toko Online Anda
6. Revisi Storyboard
Setelah storyboard siap, tugas Anda belum selesai. Sebab, Anda masih perlu melakukan tahap revisi. Tujuannya, untuk memastikan bahwa semua elemen sudah lengkap.
Jika Anda bekerja dalam sebuah tim, mintalah rekan Anda untuk memeriksa dan memberikan masukan. Tidak hanya pada alur cerita dan keterangan yang diberikan, tapi juga memastikan video yang akan dibuat sesuai dengan tujuan promosi.