Manajemen Bisnis
Pengertian Manajemen Bisnis
Manajemen bisnis merupakan aktivitas perencanaan, pengerjaan, serta pengawasan terhadap sebuah usaha atau bisnis. Tujuan dari Manajemen Bisnis adalah untuk mencapai suatu tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen bisnis dapat juga diartikan sebagai segala upaya yang dijalankan berdasarkan rencana untuk mencapai target penjualan atau keuntungan.
Dari pengertian di atas, manajemen bisnis dapat dipahami sebagai salah satu hal yang paling penting dalam perkembangan bisnis. Tanpa adanya manajemen dalam bisnis, peluang untuk sukses tentu akan menjadi jauh lebih kecil, bahkan tidak jelas arah perkembangannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika bisnis dengan peluang kesuksesan yang besar dapat ditinjau dari bagaimana manajemen bisnis di dalamnya.
Fungsi Manajemen bisnis
Sebagai salah satu aspek penting dalam menjalankan bisnis, manajemen bisnis tentu mempunyai banyak fungsi dan manfaat yang penting untuk didapatkan. Berikut adalah 5 fungsi manajemen bisnis dalam membangun sebuah usaha atau perusahaan.
a. Perencanaan (Planning)
Seringkali ketika seseorang akan memulai sebuah bisnis, dia akan mengutamakan unsur aksi terlebih dahulu. Memang benar, rencana tanpa aksi tidak berarti apa-apa. Namun aksi yang didasari oleh rencana yang matang akan membawa bisnis kepada kesuksesan.
Ibarat mengendarai kendaraan, persiapan untuk menentukan tujuan, memperkirakan hambatan, mempersiapkan bensin dan juga mesin, pastilah akan menentukan sampainya pengendara kepada tujuan. Demikian pula perencanaan dalam bisnis. Perencanaan ini pun tidak hanya dilakukan, pada saat memulai bisnis semata, namun berulang sebagai suatu siklus dalam manajemen bisnis.
Perencanaan yang perlu diterapkan untuk menjalankan manajemen bisnis tidaklah sulit. Berikut beberapa perencanaan yang jika dilakukan berarti salah satu unsur manajemen bisnis sudah dijalankan:
1. Tentukan tujuan perusahaan dan target bisnis
2. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan
3. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
4. Menetapkan standar kerja untuk mencapai tujuan
b. Pengorganisasian (Organizing)
Setelah usaha memiliki blue print dan perencanaan yang baik, maka tiba saatnya seorang pengusaha harus menetapkan orang-orang yang tepat untuk menjalankan tugas di dalam perencanaan tersebut. Proses tersebut tidak kalah penting, karena orang-orang tersebut haruslah sesuai, mulai dari bidang keahlian, kompetensi dan juga karakternya, dengan tugas yang akan diemban.
Hal ini bertujuan agar tugas dapat diselesaikan dengan baik. Selain menentukan tugas apa yang harus dikerjakan dan siapa yang harus mengerjakan, Penting juga untuk menentukan alur koordinasi. Atau dengan kata lain siapa yang bertanggungjawab pada gugus tugas tertentu, siapa yang menjadi pengawas lapangan, dan oleh siapa keputusan harus diambil dalam skala tertentu di perusahaan.
Dengan adanya organisasi yang baik, maka pendelegasian tugas dari puncak pimpinan perusahaan sampai ke masing-masing pegawai dapat berjalan dengan baik. Dalam kondisi demikian, seorang pimpinan tertinggi dapat fokus kepada hal-hal yang lebih strategis dibandingkan mengerjakan teknis sehari-hari.
c. Pengarahan (Directing)
Directing atau juga yang sering disebut dengan actuating merupakan suatu tindakan untuk mendorong agar semua bagian perusahaan bekerja secara maksimal untuk mengerjakan tugas dan mencapai sasaran, yang sesuai dengan perencanaan dan pengorganisasian yang telah ditentukan.
Walaupun, setiap pegawai sudah mengetahui tugas dan kewajiban masing-masing, sebagai manusia, pegawai juga harus tetap diberikan dorongan dan arahan agar dapat terus termotivasi untuk bekerja.
Dalam hal ini penting adanya kepemimpinan yang mampu melakukan pengarahan melalui metode influencing dan motivating.
d. Pengelolaan Sumber Daya (Staffing)
Terkait staffing, fungsi ini berkaitan dengan sumber daya di sebuah perusahaan, seperti, mesin produksi, bahan baku, dan sarana pendukung lainnya. Manajemen pada aspek ini juga perlu dilakukan secara teratur dan jelas agar bisnis mampu berkembang dengan baik, khususnya dalam hal pengelolaan sumber daya secara tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
Tanpa adanya manajemen, pengelolaan sumber daya dengan optimal tentu tidak akan bisa dilakukan. Akibatnya, risiko pengeluaran membengkak dikarenakan penggunaan sumber daya di luar kebutuhan atau tidak sesuai prioritas akan menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, melalui manajemen bisnis yang baik, efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan akan menjadi lebih tinggi, terutama pada aspek produksi dan finansial.
e. Pengendalian (Controlling)
Untuk mengetahui apakah bisnis berjalan sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan, diperlukan pengendalian berkala. Dimana pengendalian tersebut dilakukan dengan empat kegiatan utama. Keempat kegiatan tersebut meliputi menentukan standar kinerja (key performance indicator), mengukur kinerja yang sudah dicapai, membandingkan kinerja yang sudah dicapai dengan standar kinerja, serta melakukan perbaikan jika ada ketimpangan atau ketidaksesuaian dari standar kinerja yang sudah ditentukan.
Komponen-Komponen Manajemen Bisnis
Komponen-komponen manajemen bisnis yang dimaksud adalah unsur-unsur yang harus dijalankan dengan sistem manajemen bisnis. Semuanya memiliki fungsi-fungsi yang berbeda. Berikut adalah komponen-komponen manajemen bisnis yang dimaksud:
1. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengatur tentang pengaturan anggaran di perusahaan. Diharapkan dengan manajemen ini uang yang telah dikeluarkan bisa digunakan dengan efektif dan efisien.
2. Manajemen Marketing
Manajemen marketing adalah komponen manajemen bisnis yang berupa kegiatan perencanaan, tindakan dan pengawasan terkait pemasaran produk. Sedangkan tujuannya adalah mempromosikan produk agar masyarakat tertarik untuk menggunakan produk tersebut.
3. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah pengaturan terjadinya proses pembuatan produk di perusahaan. Ini terkait dengan berfungsi atau tidaknya mesin produksi, operator produksi dan peracikan bahan baku yang digunakan
4. Manajemen Distribusi
Manajemen distribusi adalah kegiatan manajemen untuk memastikan cara distribusi produk dengan tepat. Maksudnya barang yang sampai ke tangan konsumen tidak cacat serta serta meminimalisir biaya pendistribusian produk.
5. Manajemen SDM
Manajemen sumber daya manusia maksudnya adalah kegiatan manajemen yang mengatur tentang para pekerja. Mereka harus bekerja sesuai SOP perusahaan, seperti kedisplinan datang tepat waktu, bekerja sesuai bidang keahlian, dan menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang telah ditentukan.