Jenis-Jenis Strategi Marketing Yang Harus Kamu Ketahui!
Pengertian Marketing
Marketing adalah promosi produk atau layanan bisnis kepada audiens target. Singkatnya, ini adalah tindakan yang diambil untuk memberi perhatian pada penawaran bisnis. Bisa berupa barang fisik untuk dijual atau layanan yang ditawarkan. Contoh umum marketing adalah termasuk iklan televisi, papan reklame di pinggir jalan, dan iklan majalah.
Tetapi tidak semua bisnis memiliki kebutuhan dan memasarkan barang dan jasanya dengan cara yang sama. Faktanya, ada beberapa pendekatan berbeda tentang bagaimana pemasaran dapat berhasil untuk suatu organisasi.
Pendekatan ini disebut konsep marketing atau filosofi yang menentukan jenis alat pemasaran yang digunakan oleh sebuah perusahaan. Konsep marketing didorong oleh tujuan yang jelas yang memperhitungkan efisiensi biaya, tanggung jawab sosial, dan efektivitas dalam pasar tertentu.
Agar bisa memilih strategi pemasaran yang paling efektif, perusahaan harus melihat aspek terpenting yang menunjang bisnisnya. Produk tertentu mungkin perlu dipasarkan dengan cara konvensional, tapi ada pula produk yang lebih efektif bila dipromosikan secara digital.
Berikut adalah beberapa jenis strategi pemasaran yang sering digunakan:
1. Iklan berbayar
Pada iklan berbayar, perusahaan membayar penyedia ruang iklan agar bisa menampilkan produknya di ruang tersebut. Harga yang dibayarkan biasanya ditentukan melalui negosiasi antara marketer dan penyedia ruang iklan.
Iklan berbayar terdiri dari beberapa kategori, di antaranya iklan display atau banner, pay-per-impression (PPI), dan pay-per-click (PPC). Cara ini sangat efektif bagi perusahaan yang ingin menunjukkan namanya ke audiens dengan skala luas.
2. Pemasaran media sosial
Saat ini, lebih dari 2,8 miliar orang aktif menggunakan media sosial. Pemasaran media sosial juga mudah digunakan, irit biaya, dan bisa menyasar banyak target sehingga strategi ini dapat diterapkan oleh berbagai perusahaan.
Pemasaran media sosial berfokus pada penggunaan situs atau aplikasi social networking seperti Facebook, Instagram, dan sejenisnya. Mengingat cakupannya begitu luas, perusahaan dapat membangun brand dalam waktu cepat.
3. Earned media (public relation)
Earned media merupakan publikasi yang bisa didapatkan dengan berbagai cara yang cenderung mudah, seperti; testimoni media sosial, pembicaraan dari mulut ke mulut atau bisa disebut word of mouth, membicarakan produk melalui televisi atau radio, dan sebagainya.
Hal yang perlu kamu garis bawahi, earned media adalah media yang diperoleh secara cuma-cuma atau organik. Maka dari itu, earned media juga dapat disebut sebagai “media gratis”.
4. Conversational marketing
Seperti namanya, conversational marketing merupakan strategi pemasaran yang mengandalkan conversation atau percakapan. Percakapan berlangsung secara real time melalui berbagai media seperti chatbot atau live chat.
Dengan strategi ini, konsumen atau calon konsumen dapat secara langsung mendapatkan informasi yang mereka inginkan, bertanya dan melakukan transaksi secara cepat.
Conversational marketing akan sangat efektif khususnya bagi bisnis B2C, karena akan meningkatkan kualitas customer service sebuah bisnis dan juga dapat menjaga konsumen agar tetap berada dalam alur pembelian.
5. Outbound Marketing
Outbound Marketing adalah model pemasaran yang lebih mengacu pada promosi menggunakan berbagai media seperti iklan cetak, iklan TV, telepon sampai dengan email. Metode pemasaran satu ini disebut ‘outbound’ karena cara pengoperasiannya adalah dengan menanamkan imej dan gambaran akan produk atau layanan yang ditawarkan kepada konsumen tanpa memikirkan apakan nantinya pelanggan-pelanggan tersebut akan membutuhkannya atau tidak.
6. Inbound Marketing
Berbeda dengan outbound marketing, inbound marketing merupakan mode pemasaran yang lebih difokuskan untuk menggaet customer dengan melibatkan mereka dalam strateginya. Dalam artian, taktik yang digunakan adalah lebih memberdayakan konsumen untuk ikut dalam penelitian online atau menjadi peserta dalam kuesioner yang diberikan secara mendadak di pusat perbelanjaan salah satu contohnya. Nantinya, data-data yang didapatkan akan diolah dan digunakan untuk menciptakan strategi marketing yang tepat.