Cara Menentukan Target Pasar dengan Tepat
Mengingat pentingnya target pasar bagi bisnis Anda, tentu mengetahui cara menentukan target pasar yang tepat adalah strategi yang bagus. Lalu, bagaimana caranya?
Mari kita pelajari satu persatu langkahnya:
Baca Juga 5 Tips Strategi SEO di Tahun 2021 yang Perlu Kamu Tahu
1. Memulai dengan Asumsi
Jika sudah memiliki produk yang dipasarkan, Anda bisa melihat konsumen Anda saat ini, lalu buatlah target pasar yang potensial bagi produk Anda.
Sebagai contoh, produk Anda merupakan produk fashion anak muda yang memiliki desain menarik dan dibandrol dengan harga yang terjangkau. Produk tersebut mudah dibeli melalui berbagai marketplace, selain toko online Anda sendiri.
Maka, target pasar Anda adalah anak muda yang cenderung ingin tampil beda dengan desain unik. Mereka adalah pengguna smartphone yang aktif dan gemar berbelanja secara online. Selain itu, target pasar Anda adalah mereka yang membeli sebuah produk dengan mempertimbangkan faktor harga.
Di sisi lain, jika Anda baru akan menciptakan sebuah produk, Anda bisa mencoba berasumsi tentang produk Anda dan siapakah target pasarnya seperti cara di atas.
2. Mencermati Persaingan Pasar
Kemudian, karena setiap produk pasti memiliki kompetitor, Anda harus cerdik mencermati persaingan. Hal ini akan membuat Anda mendapatkan celah untuk memenangkan hati pelanggan agar membeli produk Anda.
Persaingan yang terjadi bisa dari sisi fitur, harga maupun kemudahan pembelian. Dengan mempelajari bagaimana pasar merespon produk Anda dan bagaimana kompetitor menawarkan produk yang serupa, Anda dapat menciptakan atau mengembangkan produk terbaik Anda.
Selain itu, Anda juga bisa mencermati apa yang membuat konsumen membeli produk Anda dibandingkan produk kompetitor.
3. Berkomunikasi dengan Pelanggan Anda
Untuk meyakinkan pelanggan tentang produk yang Anda miliki, Anda bisa terjun ke lapangan menemui para pelanggan Anda. Dengan bertanya kepada mereka, Anda akan mengetahui tentang kebutuhan mereka dan bagaimana produk Anda telah membantu mereka saat ini.
Katakanlah, Anda memiliki bisnis perjalanan wisata. Anda mungkin akan mengetahui bahwa ternyata pelanggan Anda menginginkan perjalanan wisata dalam bentuk paket. Dengan informasi ini, Anda bisa berkreasi menciptakan produk paket perjalanan wisata yang menarik.
Anda tidak perlu lagi menawarkan perjalanan wisata dengan lokasi yang pelanggan ditentukan sendiri. Sebab, pelanggan Anda juga membutuhkan rekomendasi Anda terkait tempat wisata terbaik.
Hal ini juga sekaligus untuk membuktikan asumsi yang telah Anda buat sebelumnya tentang target pasar Anda.
4. Manfaatkan Analytics Tools
Kemajuan teknologi dapat Anda manfaatkan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Dengan menggunakan perangkat yang mengolah data (analytics tools), Anda bisa mengetahui target pasar Anda.
Contohnya, Anda bisa menggunakan Google Trend untuk mengetahui apa yang paling dicari di mesin pencari Google.
Ketika Anda mengetikkan “wisata Jogja”, Anda akan menemukan hasil yang terkait dengan pencarian tersebut yaitu Alun-alun Kidul Yogyakarta.
Maka, Anda bisa menambahkan tujuan wisata Alun-alun Kidul Yogyakarta ke dalam paket wisata yang Anda tawarkan untuk destinasi di Yogyakarta. Alasannya, banyak pengguna yang mencoba mencari informasi tentang lokasi tersebut.
5. Menciptakan Buyer Persona
Buyer persona adalah sebuah representasi pelanggan. Anda menggambarkan sosok calon pembeli Anda dengan berdasar pada ciri fisik, demografi, dan lainnya. Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan.
Untuk membangun buyer persona, Anda bisa memulai dengan menentukan jenis kelamin, usia, gaya hidup, dan lainnya. Dengan data yang spesifik, target pasar Anda akan lebih unik.
Data untuk buyer persona bisa Anda dapatkan dari berbagai analytic tools. Jika Anda memiliki website, Google Analytics adalah salah satu tools yang tepat. Tools ini mampu mencatat informasi pengunjung website Anda mulai dari lokasi, lama akses, bahkan profilnya.
Anda bisa membuat lebih dari satu buyer persona, bergantung jenis bisnis Anda.
6. Jelaskan Keunggulan Produk Anda
Setelah Anda menentukan buyer persona calon konsumen Anda dan juga kompetitor Anda, yang tak kalah penting adalah menunjukkan kelebihan produk Anda.
Jika perusahaan Anda menawarkan produk yang mengedepankan fitur, maka Anda harus fokus pada penjelasan tentang kecanggihan fitur tersebut. Anda bisa menjelaskan kemudahan yang ditawarkan oleh produk Anda untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.
Sebagai contoh, produk-produk dari Apple. Dengan menyebut produknya sebagai produk premium, faktor harga tidak lagi menjadi pertimbangan utama karena keistimewaan fitur yang dihadirkan telah menjawab hal tersebut.
7. Menciptakan Brand Positioning
Branding bertujuan untuk menciptakan persepsi sebuah produk bagi pelanggan. Peran branding sangat penting bagi penjualan suatu produk. Faktanya, 91% konsumen cenderung membeli produk dari brand ternama.
Jika Anda berhasil menciptakan brand positioning, target pasar Anda akan terbentuk dengan baik. Selanjutnya, Anda hanya perlu menjaga brand Anda tersebut untuk mendapatkan potensi pasar yang maksimal.
Faktor Yang Menentukan Target Pasar
Setelah mengetahui Apa saja faktor yang mempengaruhi target pasar bisnis Anda? Mari kita ulas satu persatu.
Lokasi Bagi Penjualan Produk Anda
Lokasi adalah salah satu faktor ketika menentukan target pasar dengan segmentasi geografis. Ingat, tidak semua produk bisa Anda jual ke mana saja.
Sebagai contoh, bisnis kuliner. Jika seperti halnya Sambal Bu Rudy Surabaya, Anda memang bisa menjualnya ke seluruh Indonesia secara online. Namun, jika bisnis Anda adalah laundry atau jasa pencucian mobil, tentu target pasar Anda akan terbatas pada wilayah tertentu saja. Setidaknya, Anda hanya bisa menentukan radius-nya saja.
Demografi dari Calon Pembeli Produk Anda
Demografi adalah segala sesuatu yang terkait dengan dinamika penduduk. Hal ini meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan lainnya.
Jika Anda mengetahui demografi dari calon pembeli, tentu Anda akan mengetahui seberapa besar target pasar Anda dan pendekatan pemasaran apa yang paling tepat dilakukan.
Sebagai contoh, bisnis mainan anak-anak. Walaupun tujuan dari pemasaran produk Anda adalah para orang tua, konten promosi yang Anda buat akan mencerminkan dunia anak, baik dari sisi desain, pemilihan warna, jenis huruf yang digunakan dan cara penyampaiannya.
Kebiasaan Calon Pembeli Produk Anda
Dengan mempelajari kebiasaan calon pembeli, Anda tidak hanya mampu menentukan produk apa yang ingin Anda ciptakan namun juga waktu yang tepat untuk memasarkannya.
Sebagai contoh, jika Anda berbisnis kue dan konsumen cenderung membeli produk yang terjangkau, Anda bisa membuat produk dalam kemasan ekonomis. Lalu, seluruh kegiatan promosi yang Anda lakukan berfokus pada sisi ekonomis dan harga yang ditawarkan tersebut.
Baca Juga Pentingnya Kenali Target Pasar Untuk Bisnis Anda!
Daya Beli Konsumen
Sebagian besar konsumen sangat memperhatikan harga sebuah produk sebagai pertimbangan utama. Namun, terdapat ranah bisnis yang menuntut pada kualitas produk yang ditawarkan, selain harga.
Salah satu contohnya adalah wedding organizer, atau jasa perencanaan pesta pernikahan. Untuk memastikan momen istimewanya berjalan sempurna, banyak orang menggunakan jasa wedding organizer dibanding merencanakannya sendiri. Alasannya, pengalaman dan ketepatan dalam mengatur rangkaian proses menjadi kunci. Tak heran konsumen rela mengeluarkan uang untuk mendapatkan pelayanan terbaik.
Maka, jika Anda menggeluti bisnis serupa, pastikan Anda jeli dalam menentukan harga terbaik dari jasa yang Anda tawarkan, termasuk menyediakan berbagai pilihan paket untuk target pasar yang berbeda.