Pembahasan Mengenai Retail dalam Bisnis
MARKBro – Istilah ini mungkin sering terdengar di kalangan bisnis yang ada saat ini, namun apakah yang dimaksud dengan retail tersebut? Retail adalah suatu kegiatan pemasaran produk, baik barang maupun jasa, yang dilakukan secara eceran atau satuan langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan rumah tangga atau pribadi, bukan untuk dijual kembali.
Adapun fungsi utama pada retailing, yakni sebagai berikut.
- Membeli dan menyimpan barang
- Memindahkan hak milik barang kepada konsumen akhir
- Memberikan informasi tentang sifat dasar serta cara pemakaian barang tersebut
- Pada situasi tertentu, retailer dapat memberikan kredit/ sewa kepada konsumen sehingga pembayaran dapat dilakukan lebih mudah
- Mengubah produk ke dalam bentuk yang lebih menarik, dan sebagainya
Beragam jenis Retail dalam Bisnis
Seperti yang dijelaskan oleh seorang Ahli bernama Meyer, bahwa Retail dapat diklasifikasikan menjadi 5 kriteria, yaitu :
1. Tipe Kepemilikan
- Independent Retail Firm, yaitu pengecer yang beroperasi secara independen dan tanpa adanya afiliasi (penggabungan). Misalnya warung, toko kelontong, pasar inpres, ruko, dan lain-lain.
- Franchising/ Waralaba, yaitu sistem pemasaran dimana suatu perusahaan (franchisor) memberikan hak kepada pengusaha lain (franchisee) untuk melakukan sistem usaha dengan cara yang telah ditentukan.
- Corporat Chain, yaitu kelompok usaha yang saling terkait dalam satu manajemen dan dimiliki oleh beberapa pemegang saham. Contohnya Department Store, Superstore, Spacialty Store, Pasar Swalayan.
2. Produk ataupun Jasa yang dijual
A. Service Retailing
- Rented Goods Service, yaitu pengecer yang menyewakan produk-produk tertentu kepada konsumen dimana kepemilikan produk tetap ada pada retailer. Misalnya penyewaan apartemen, mobil, carpet cleaner, dan lainnya.
- Owned Goods Service, yaitu pengecer yang menjual jasa reparasi/ perbaikan dan perawatan barang-barang tertentu. Misalnya jasa perbaikan (jam tangan, mobil, sepeda motor, komputer, dan lainnya), jasa perawatan taman, cuci mobil, dry cleaning, dan lainnya.
- Non Goods Service, yaitu pengecer yang menjual jasa personal yang sifatnya intangible (tidak berbentuk produk fisik). Misalnya supir, tour guide, baby sitter, dan lainnya.
B. Product Retailing
- Department Store (Toserba), yaitu perusahaan pengecer yang memiliki pegawai setidaknya 25 orang dan menjual pakaian dan peralatan rumah tangga sebanyak 20% atau lebih dari total penjualan.
- Specialty Store, yaitu perusahaan pengecer yang fokus menjual jenis produk tertentu. Misalnya toko komputer, toko mainan anak, toko sepatu olah raga.
- Catalog Showroom, yaitu pengecer yang menjual merek lokal dengan harga rendah dimana area perbelanjaannya kecil dan berdekatan dengan tempat pajangan ecerannya.
- Food and Drug Retailer, yaitu pengecer yang menjual produk makanan/ minuman dan juga obat-obatan dalam jumlah besar dengan harga rendah.
3. Non Store Retailing
- Telephone & Media Retailer, yaitu pengecer yang menggunakan kontak melalui telepon (telemarketing) dan media periklanan seperti surat kabar, radio, televisi, dalam memberikan informasi dan membujuk konsumen untuk membeli produknya.
- Mail Order, yaitu pengecer yang menawarkan produk-produknya melalui pos surat.
- Vending Machines, yaitu alat yang digunakan untuk menjual produk tertentu. Misalnya mesin penjual minuman yang banyak terdapat di pasar swalayan, hotel, dan kantor-kantor.
- Electronic Shopping, yaitu penjualan yang dilakukan pengecer dengan menggunakan perangkat TV, Komputer, dan jaringan internet.
- Direct Selling, yaitu metode penjualan yang dilakukan pengecer secara langsung ke orang-orang tertentu melalui transaksi yang diawali dan diakhiri oleh tenaga penjual.
4. Strategi Penetapan Harga
Setiap pengecer menawarkan harga yang sangat bervariasi, mulai dari harga murah hingga harga yang sangat mahal. Untuk setiap merek barang yang sama, setiap retailer bisa saja menawarkan harga yang berbeda.
Beberapa pengecer menawarkan suatu produk dengan harga tinggi dan disertai pelayanan khusus yang menarik. Umumnya Specialty dan Department Store menerapkan cara seperti ini dalam memasarkan produknya.
Namun, beberapa pengecer lebih memilih menjual produk yang sama dengan harga yang lebih murah. Umumnya Discount Store menerapkan metode pemasaran seperti ini, yaitu menjual barang-barang rumah tangga dengan harga diskon
5. Berdasarkan Lokasi
Retailer juga dapat dibedakan berdasarkan lokasinya. Beberapa diantaranya adalah;
- Strip development (mal strip), yaitu lahan komersial yang dikembangkan sehingga semua orang memiliki akses langsung ke jalan dan area parkir.
- Downtown central business districts, yaitu pusat bisnis dan komersial di suatu kota. Di kota-kota besar, kawasan ini biasanya identik dengan “distrik keuangan” (atau “kawasan finansial”) di kota tersebut.
- Shopping center, suatu tempat yang berfungsi sebagai tempat perdagangan eceran atau retail yang lokasinya digabung dalam satu bangunan atau komplek.