Aliansi Strategis: Definisi, Manfaat, Jenis, Tips, Contoh dan Kelemahannya
Memahami Pengertian Aliansi Strategis
Aliansi strategis adalah ketika dua bisnis bekerja sama untuk mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Setiap perusahaan tetap berdiri sendiri dalam hubungan bisnis ini sambil berbagi sumber daya untuk menjangkau pasar baru.
Aliansi ini juga bertujuan untuk memperkuat kedua merek, meningkatkan pangsa pasar, dan mendapatkan hasil yang mungkin tidak dapat mereka capai jika mereka bekerja sendiri.
Kemitraan jenis ini biasanya berlangsung lama, dengan masing-masing bisnis membawa sumber daya dan keahlian mereka.
Tetapi tidak semua aliansi dianggap strategis. Ada lima kriteria yang diterima untuk memeriksa apakah kemitraan bersifat strategis untuk bisnis Anda atau tidak. Berikut ini persyaratan sebuah kemitraan dianggap strategis:
- Aliansi sangat penting untuk pencapaian tujuan bisnis; dengan kata lain, keterlibatan setiap perusahaan dalam aliansi akan berdampak besar pada apakah tujuan tersebut tercapai atau tidak.
- Aliansi sangat penting dalam menciptakan atau mempertahankan setiap aspek bisnis yang memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan.
- Aliansi membangun, mendukung, atau mempertahankan pengambilan keputusan strategis.
Manfaat Aliansi Strategis bagi Bisnis
Aliansi strategis menawarkan banyak manfaat mulai dari peningkatan sumber daya, mengakses pasar baru, menumbuhkan kesadaran merek, dan banyak lagi.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari aliansi strategis:
-
Meningkatkan Sumber Daya
Aliansi memungkinkan bisnis untuk mendapatkan akses ke sumber daya tambahan dalam bentuk pengetahuan, produk, atau aset lain tanpa mengubah bisnis mereka. Setiap bisnis memiliki keahliannya sendiri, dan sebagian besar lebih memilih untuk berkonsentrasi pada keahlian tersebut. Dua bisnis yang beraliansi ini akan berbagi keahlian tersebut.
Seringkali, Anda dapat mengadaptasi dan menerapkan pengetahuan yang Anda peroleh dari keahlian perusahaan lain ke bisnis Anda sendiri.
-
Akses ke Pasar baru
Mendapatkan akses ke pasar baru adalah alasan paling umum untuk masuk ke aliansi strategis. Ini terjadi setiap kali produk, acara, atau promosi baru dirilis.
Kegembiraan dan kebanggaan yang dihasilkan dari melakukan sesuatu yang baru bersama mitra dapat membantu kedua bisnis masuk ke pasar.
-
Memperluas Basis Pelanggan
Aliansi strategis memiliki kemampuan untuk memperluas basis pelanggan kedua perusahaan. Jika perusahaan melakukannya sendiri tanpa bantuan pihak lain, hal ini mungkin sulit dilakukan.
-
Mempercepat Pertumbuhan Bisnis
Dengan melakukan aliansi strategis, perusahaan akan memiliki dua kali lipat tenaga kerja, keterampilan, pengetahuan, dan sumber daya lainnya, yang memungkinkan pencapaian tujuan perusahaan lebih cepat dan lebih efisien. Namun, karena biaya dan risiko juga ditanggung bersama, aliansi strategis adalah cara yang bagus untuk mempelajari ide dalam waktu yang lebih singkat dan dengan biaya yang jauh lebih rendah.
-
Meningkatkan Brand Awareness
Aliansi strategis memiliki keuntungan tambahan dalam membangun kesadaran merek karena basis pelanggan yang diperluas dan penetrasi ke pasar baru. Bermitra dengan bisnis yang memiliki reputasi baik juga dapat meningkatkan citra merek Anda.
Jenis-Jenis Aliansi Strategis
Sekarang setelah kita mengetahui arti aliansi strategis dan manfaatnya, mari kita lihat berbagai jenis aliansi strategis:
-
Aliansi Strategis Ekuitas
Ketika sebuah perusahaan membeli ekuitas di perusahaan lain, itu disebut sebagai akuisisi parsial. Ketika setiap perusahaan yang berpartisipasi membeli ekuitas perusahaan mitranya, itu disebut sebagai aliansi ekuitas.
-
Aliansi Strategis Non Ekuitas
Salah satu jenis aliansi yang paling umum adalah aliansi strategis non ekuitas, yang terjadi ketika dua perusahaan bekerja sama untuk menggabungkan sumber daya dan keahlian mereka untuk mencapai tujuan bersama tanpa membentuk perusahaan baru. Aliansi jenis ini lebih fleksibel daripada aliansi ekuitas.
-
Joint Venture
Usaha patungan atau joint venture adalah jenis aliansi lainnya yang menonjol. Dalam joint venture, dua atau lebih perusahaan berkumpul untuk berbagi sumber daya dan pengalaman untuk jangka waktu tertentu untuk menyelesaikan tugas tertentu, seperti inisiatif atau proyek bisnis baru.
Perusahaan yang berpartisipasi berbagi kepemilikan perusahaan, keuntungan, atau kerugian. Usaha patungan seringkali mengarah pada pendirian bisnis baru yang berbeda, yang disebut perusahaaan anak dari perusahaan dua induk. Jika Anda ingin bisnis baru berhasil, Anda harus memilih jenis aliansi strategis yang tepat. Untuk menentukan jenis aliansi mana yang paling menguntungkan mereka, bisnis harus mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan bisnis mereka sendiri.
Terlepas dari jenisnya, aliansi sangat penting untuk membantu setiap organisasi yang berpartisipasi dalam membagi biaya proyek, meningkatkan proses operasional, dan mengatasi risiko.
Bagaimana Cara Membangun Aliansi Strategis?
Aliansi strategis adalah cara yang bagus bagi bisnis untuk menyatukan sumber daya dan bereksperimen di pasar baru. Jika Anda telah mantap untuk masuk ke dalam aliansi strategis, penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat agar terhindar dari kerugian fatal.
Berikut adalah beberapa langkah umum untuk memandu Anda menyiapkan aliansi strategis yang sukses:
Langkah 1: Nilai Pasar dan Validasi Ide Anda
Sebelum mencari mitra strategis, penting untuk melakukan penilaian awal terhadap keadaan bisnis Anda, target pasar, dan ide Anda untuk memastikan bahwa itu benar.
Mulailah dengan produk atau solusi terbaik yang seharusnya tersedia untuk memenuhi kebutuhan konsumen, kemampuan perusahaan untuk menyediakan produk tersebut, dan apa yang Anda butuhkan untuk menjembatani keduanya.
Jika Anda menemukan perbedaan antara dua solusi, yaitu apa yang dapat diberikan dan kapasitas perusahaan, calon mitra strategis Anda seharusnya dapat membantu Anda.
Langkah 2: Pilih Mitra yang Tepat
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi mitra strategis yang tepat. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa diajukan untuk menentukan pilihan terbaik Anda:
- Apa yang paling penting bagi Anda untuk mencari mitra? Nilai apa yang Anda harapkan dari calon mitra?
- Jika Anda dapat menghitung ini dengan baik, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih baik.
- Apakah Anda memiliki prinsip, tujuan, dan nilai yang sama dengan calon mitra?
- Jika ya, seberapa besar risiko yang Anda anggap berasal dari mereka?
- Apakah mitra Anda memiliki pengalaman kerja sebelumnya?
- Apakah struktur manajemen dan perusahaan Anda sesuai satu sama lain?
- Sudahkah Anda meninjau rekam jejak dan kinerja calon mitra?
- Sudahkah Anda meninjau keahlian, kredibilitas, dan reputasi mereka?
- Untuk menyelesaikan masalah ini, Anda dapat mendapatkan bantuan dari pakar industri, referensi, dan penelitian Anda sendiri.
- Berapa lama Anda melihat kerja sama berlangsung?
- Dapatkah mitra menghubungkan Anda dengan bisnis lain dalam jaringan mereka yang mungkin menguntungkan?
Langkah 3: Pertemuan Awal dengan Calon Mitra Strategis
Setelah Anda menyelesaikan dasar-dasar dan memperoleh pemahaman yang kuat tentang bisnis mitra Anda dan bagaimana Anda dapat bekerja sama, inilah saatnya untuk berkomunikasi dengan mitra Anda.
Siapkan waktu untuk membahas proposal Anda secara mendalam dengan pemangku kepentingan utama saat Anda mengirimkannya. Ingatlah bahwa aliansi strategis seharusnya menjadi hubungan yang saling menguntungkan.
Oleh karena itu, proposal Anda harus mencakup keuntungan yang akan mereka peroleh sebagai hasil dari membangun hubungan dengan Anda.
Secara umum, pertemuan awal harus mencakup:
- Penilaian pasar, proses validasi, hasil, dan pengetahuan Anda
- Roadmap dan model implementasi terperinci yang didasarkan pada analisis pasar Anda
- Tujuan pendapatan dan strategi untuk mencapainya, serta sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya
- Kekuatan yang Anda tawarkan ke kemitraan
- Apa yang diharapkan dari setiap mitra selama hubungan
Untuk mendapatkan saran atau umpan balik dari calon mitra Anda, lakukan diskusi terubak setelah presentasi Anda. Jangan takut untuk berbicara tentang peluang lain yang mungkin mereka pikirkan.
Setelah pertemuan, kedua perusahaan dapat memutuskan apakah ada peluang untuk melanjutkan atau tidak kesepakatan. Kadang-kadang, berdasarkan tanggapan dari kedua perusahaan, diperlukan sedikit negosiasi untuk menyelesaikan semua detail.
Langkah 4: Meresmikan Aliansi Strategis
Setelah kedua pihak selaras dan setuju untuk bekerja sama, inilah saatnya untuk meresmikan aliansi Anda. Buatlah perjanjian yang harus mencakup hal-hal berikut:
- Roadmap dan jangka waktu kemitraan yang rinci.
- Kontak utama dari masing-masing pihak.
- Harapan dan sumber daya yang diperlukan oleh salah satu pihak termasuk informasi kepemilikan.
- Perjanjian kerahasiaan, atau klausul kerahasiaan.
- Metrik dan prosedur akuntabilitas.
- Protokol manajemen dan struktur hubungan.
- Tonggak penting dan jadwal pertemuan.
- Kasus di mana kemitraan dapat diakhiri dan aturan keterlibatan lainnya.
Contoh Aliansi Strategis yang Sukses
- Seperti yang telah kita lihat, aliansi strategis dibentuk untuk mendorong pertumbuhan dan keuntungan bagi kedua perusahaan. Tetapi cara untuk mencapai hasil bergantung pada apa yang dibawa oleh masing-masing mitra strategis. Mari kita lihat beberapa contoh sukses berikut ini:
Contoh 1: Spotify dan Uber
- Salah satu aliansi strategis yang menonjol adalah kemitraan antara Spotify dan Uber. Aliansi ini memungkinkan pengguna Uber untuk terhubung ke Spotify dan streaming musik favorit mereka saat mereka dalam perjalanan.
- emberi Uber keunggulan yang signifikan atas para pesaingnya. Aliansi ini juga membantu Spotify mendapatkan basis pelanggan yang lebih luas. Untuk mendapatkan lebih banyak pilihan musik, pengendara Uber harus berlangganan Spotify Premium.
Contoh 2: Apple Pay dan MasterCard
- Kerja sama strategis tambahan antara Apple dan MasterCard adalah contohnya.
- Saat meluncurkan sistem Apple Pay untuk transaksi virtual, MasterCard bekerja sama dengan Apple.
- Melalui aliansi ini, MasterCard dapat meningkatkan reputasinya sebagai perusahaan terkemuka seperti Apple dan memungkinkan pelanggan MasterCard menggunakan kartu mereka pada ponsel iPhone mereka untuk melakukan pembayaran tanpa harus menggunakan kartu fisik.
- Kemampuan MasterCard membantu Apple menyempurnakan Apple Pay dengan mengatasi masalah dan menyelesaikan masalah.
Kerugian Aliansi Strategis
Aliansi strategis memiliki banyak manfaat yang jelas, tetapi Namun, ternyata kerja sama ini juga berdampak buruk pada perusahaan. Kerugian pertama adalah bahwa semua operasi satu mitra sebelumnya dilakukan secara internal sekarang bergantung pada mitra kedua.
Setiap bisnis yang memutuskan untuk bergabung dengan aliansi juga harus mengeluarkan biaya yang signifikan. Aliansi strategis membawa risiko, terutama dalam kasus di mana para pihak tidak memiliki kekuatan keuangan yang sama. Hilang kendali atas proses operasional, serta kerahasiaan data dan teknologi yang dimiliki, adalah salah satu risiko ini.
Beberapa aliansi dapat membuat budaya perusahaan berbeda atau membuat perusahaan kurang independen. Mitra juga dapat menghilangkan peluang bisnis yang dimiliki mitra strategis mereka.
Anda tidak dapat menjamin bahwa hubungan tersebut akan berhasil jika perjanjian kontrak tidak diperiksa dengan cermat.
Kesimpulan
Aliansi strategis adalah kemitraan antara dua perusahaan yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan berbagi sumber daya, keahlian, dan pasar tanpa kehilangan identitas masing-masing. Aliansi ini memberikan banyak keuntungan, seperti sumber daya yang lebih besar, akses ke pasar baru, perluasan basis pelanggan, percepatan pertumbuhan, dan peningkatan kesadaran merek.
Membangun aliansi strategis memerlukan mitra yang tepat, pertemuan awal yang sukses, dan perjanjian resmi yang jelas. Aliansi strategis terdiri dari berbagai jenis, termasuk ekuitas dan non-ekuitas. Kemitraan antara Spotify dan Uber, serta Apple Pay dan MasterCard, adalah beberapa contoh kerja sama yang berhasil.
Aliansi strategis, bagaimanapun, juga memiliki kelemahan, termasuk kemungkinan kehilangan kontrol operasional, bergantung pada mitra, dan kemungkinan konflik budaya. Perencanaan yang cermat dan evaluasi yang berkelanjutan diperlukan untuk mencapai kesuksesan.