Brand Storytelling: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Contohnya
Apa itu Brand Storytelling?
Metode pemasaran yang dikenal sebagai “cerita merek” menggunakan kisah-kisah yang menarik untuk menghubungkan pelanggan dengan merek. Kisah-kisah ini sering mengaitkan misi merek dengan nilai-nilai pelanggan, yang menghasilkan ikatan yang lebih kuat antara keduanya.
Perusahaan dapat membuat cerita merek mereka dengan karakter, setting, dan plot yang berbeda.
Selain itu, mereka dapat menciptakan kisah merek yang kuat dengan memanfaatkan sejarah, inspirasi, tujuan, produk, dan layanan perusahaan mereka.
Mengapa Brand Storytelling itu Penting?
Menawarkan kesempatan kepada bisnis untuk membentuk hubungan yang lebih kuat dengan konsumen dan mempersonalisasi merek mereka, cerita merek sangat penting.
Strategi cerita merek yang berhasil dapat membantu pelanggan Anda mempelajari lebih lanjut tentang tujuan, produk, dan merek Anda.
Memasukkan cerita merek dalam kampanye pemasaran Anda dapat menguntungkan Anda dengan:
- Meningkatkan keterlibatan audiens.
- Meningkatkan kesadaran merek.
- Membedakan diri dari pesaing.
- Meningkatkan penjualan dan margin pendapata.
- Membangkitkan emosi pelanggan yang kuat.
- Menegaskan nilai-nilai.
- Meningkatkan loyalitas pelanggan, dan membangun komunitas di sekitar merek Anda.
10 Jenis Brand Storytelling
Berikut adalah 10 jenis brand storytelling yang dapat Anda uji dalam kampanye pemasaran Anda berikutnya:
-
Brand storytelling berdasarkan data
Pendekatan berbasis data memanfaatkan statistik, analisis, dan kumpulan data untuk mendapatkan perhatian pelanggan dan membangun kepercayaan dengan mereka. Pemasar dapat menunjukkan bagaimana barang, layanan, atau prosedur mereka bermanfaat bagi pelanggan dan komunitas yang lebih besar dengan memasukkan data ke dalam cerita merek.
Dengan menggabungkan data dengan pernyataan tujuan, nilai, dan misi perusahaan, pemasar dapat membuat kisah merek yang kuat yang mendorong pelanggan untuk melakukan hal-hal tertentu, seperti membeli sesuatu atau berlangganan buletin.
-
Brand storytelling visual
Untuk menarik konsumen, cerita merek visual menggunakan gambar, animasi, video, dan grafik yang menarik. Pemasar dapat membuat kampanye iklan yang berkesan dengan menggunakan gambar untuk menceritakan kisah merek.
Penceritaan merek visual adalah cara lain untuk mempengaruhi pelanggan. Anda dengan memilih gambar yang benar-benar menunjukkan perusahaan Anda. Ini dapat membantu pelanggan Anda memahami merek Anda dengan lebih baik.
-
Brand storytelling yang berpusat pada audiens
Ketika merek diceritakan dengan cara yang berpusat pada audiens, pelanggan memiliki kemampuan untuk mengambil kendali lebih dari merek itu sendiri.Pemasar yang menggunakan pendekatan ini berfokus pada kebutuhan audiens mereka dan berusaha untuk memberikan nilai melalui iklan mereka.
Dengan cara tertentu, konten yang mereka buat dapat mendidik audiens mereka, menghibur mereka, atau meningkatkan kehidupan mereka.Pemasar mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk melihat hasil investasi dari teknik penceritaan merek ini, tetapi metode ini seringkali menghasilkan pelanggan yang bertahan lama.
-
Brand storytelling yang berfokus pada misi
Pemasar yang menggunakan penceritaan merek yang berfokus pada misi berbagi tujuan merek melalui kampanye iklan mereka.
Mereka mungkin menunjukkan alasan berdirinya sebuah perusahaan, alasan eksistensinya saat ini, atau apa yang mendorong para pemimpin merek untuk melayani pelanggan mereka.
Pelanggan dapat terhubung dengan perusahaan berdasarkan nilai inti mereka melalui penceritaan merek ini.
-
Outlet berita sebagai brand storytelling
Dengan menggunakan outlet berita sebagai pendekatan penceritaan merek, pemasar berkonsentrasi untuk membangun merek mereka sebagai spesialis dan pemimpin industri. Untuk mencapai tujuan ini, mereka membuat konten yang memberikan nilai pendidikan dan menginformasikan pelanggan tentang berita industri terbaru.
Dengan menggunakan metode ini, pemasar dapat membangun kredibilitas merek dengan menulis di blog, podcast, video, artikel cetak, atau posting media sosial.
-
Brand storytelling visioner
Penceritaan merek visioner berkonsentrasi pada masa depan perusahaan. Jenis penceritaan ini berkonsentrasi pada pernyataan tujuan dan misi perusahaan secara keseluruhan. Pemasar dapat berbagi informasi tentang alasan perusahaan mengembangkan produk atau inisiatif mereka.
Pemasar juga dapat menjelaskan bagaimana sebuah merek bermaksud untuk meningkatkan lingkungan tempat mereka bekerja atau pelanggannya. Menggunakan penceritaan merek yang visioner dapat membantu Anda membangun komunitas yang kuat di sekitar perusahaan Anda dan memberi pelanggan Anda kesan bahwa mereka adalah bagian dari gerakan.
-
Legacy brand storytelling
Penyebaran kisah lama merek berpusat pada sejarah perusahaan. Pemasar dapat menceritakan bagaimana perusahaan didirikan, siapa yang mendirikan perusahaan, dan alasan perusahaan berdiri.
Selain itu, mereka memiliki kemampuan untuk membawa pelanggan dalam perjalanan dengan menunjukkan bagaimana merek mereka telah berkembang dari waktu ke waktu.
Perusahaan dengan sejarah panjang dapat menggunakan jenis penceritaan merek ini.
Mengingat umur panjang perusahaan Anda dapat membantu Anda menumbuhkan kepercayaan pelanggan dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan mereka.
-
Brand storytelling yang berfokus pada karyawan
Pendiri, pemimpin, dan karyawan perusahaan terlibat dalam penceritaan merek ini. Melakukan wawancara dengan orang-orang ini, mengambil gambar gaya hidup mereka di tempat kerja, dan memasukkan kutipan karyawan ke dalam konten iklan adalah semua pilihan yang tersedia bagi pemasar.
Mengizinkan karyawan Anda untuk membantu Anda menceritakan kisah merek Anda dapat membuat bisnis Anda terlihat lebih asli dan membantu pelanggan Anda menjadi lebih dekat dengan perusahaan Anda.
Dengan menunjukkan budaya kerja yang positif, cerita merek yang berfokus pada karyawan dapat membantu meningkatkan kampanye rekrutmen dan perekrutan.
-
Brand storytelling yang digerakkan oleh karakter
Pemasar yang menggunakan pendekatan penceritaan merek yang digerakkan oleh karakter biasanya berkonsentrasi pada penggunaan satu karakter dalam setiap iklan untuk menciptakan konsistensi dan keakraban. Penceritaan merek yang digerakkan oleh karakter menampilkan orang-orang nyata, karakter fiksi, atau maskot yang mewakili perusahaan.
Pelanggan mungkin mulai mengasosiasikan karakter dengan merek seiring waktu. Ini dapat membantu merek tampil lebih manusiawi, menyampaikan kepribadian mereka, dan menciptakan hubungan yang abadi dengan pelanggan.
-
Brand storytelling yang berfokus pada komunitas
Pendekatan penceritaan merek yang berfokus pada komunitas digunakan oleh pemasar untuk menunjukkan bagaimana bisnis berdampak positif. Mereka dapat menunjukkan bagaimana suatu merek berinvestasi dalam komunitas mereka dengan memberikan informasi tentang badan amal yang mereka dukung, penggalangan dana yang mereka buat, organisasi yang relawan karyawan mereka, atau inisiatif yang mereka lakukan untuk meningkatkan lingkungan.
Pelanggan yang memiliki nilai yang sama dengan bisnis Anda dapat dipengaruhi secara positif oleh jenis penceritaan merek ini. Ini dapat membuat mereka senang membeli barang atau jasa Anda.
Contoh Brand Storytelling
Berikut adalah beberapa contoh kampanye brand storytelling yang efektif untuk membantu Anda memulai:
-
Contoh 1
Berikut adalah contoh perusahaan yang menggunakan customer brand storytelling:
Sebuah perusahaan dengan banyak hotel di seluruh dunia ingin meningkatkan keanggotaan premium.
Keanggotaan premium memungkinkan pelanggan mengunjungi salah satu resor setiap bulan dengan biaya tahunan tetap.
Perusahaan membagikan cerita pelanggan tentang orang-orang yang menikmati berbagai atraksi wisata, fasilitas resor, dan pengalaman untuk menampilkan penawaran ini.
Selain itu, mereka melakukan wawancara dengan pelanggan yang senang dan meminta mereka untuk menceritakan kenangan perjalanan favorit mereka.
Untuk menunjukkan bagaimana keanggotaan resor premium mereka dapat memberikan nilai nyata, perusahaan ini menggunakan strategi penceritaan merek pelanggan.
Mereka dapat mengkomunikasikan mengapa orang menyukai merek mereka dengan berbagi kenangan dan pengalaman perjalanan yang mereka sukai.
Jika seseorang membeli keanggotaan premium, mereka juga dapat membantu merencanakan liburan apa yang dapat mereka ambil sendiri.
-
Contoh 2
Berikut adalah contoh penceritaan merek berdasarkan data:
Sebuah perusahaan teknologi ingin mendorong perangkat lunak kecerdasan buatan (AI) yang luar biasa yang mereka buat untuk menjadi pemimpin industri.
Mereka juga ingin menunjukkan kepada konsumen bahwa mereka dapat mempercayai produk mereka. Pemasar mengumpulkan informasi tentang bagaimana perangkat lunak AI perusahaan membantu masyarakat.
Selanjutnya, mereka membuat kampanye iklan yang menunjukkan bahwa perangkat lunak AI perusahaan 33% lebih akurat daripada profesional medis dalam mendiagnosis penyakit kulit.
Selain itu, mereka menyatakan tujuan mereka untuk memastikan bahwa pada tahun 2030, semua fasilitas kesehatan di Amerika Serikat memiliki kemampuan AI.
Pemasar menggunakan penceritaan merek berdasarkan data untuk mendapatkan perhatian pelanggan dan membangun kepercayaan dengan mereka dalam kasus ini.
Mereka membangun merek mereka sebagai pemimpin industri dalam pengembangan perangkat lunak AI menggunakan statistik.
Selain itu, perusahaan mengambil bagian dalam elemen penceritaan merek yang berfokus pada komunitas dengan menceritakan bagaimana produk mereka dapat berdampak positif pada masyarakat.
Terakhir, perusahaan ini menggabungkan penceritaan merek visioner dengan menunjukkan niat mereka untuk memberi semua fasilitas kesehatan di Indonesia kemampuan AI.
Misi ini dapat memberi pelanggan mereka perasaan bahwa mereka bagian dari gerakan dan komunitas.
-
Contoh 3
Berikut adalah contoh penceritaan merek berbasis produk:
Produsen kertas ingin menunjukkan kepada konsumen bahwa barang mereka moral dan ramah lingkungan.
Mereka membuat kampanye untuk menunjukkan bagaimana mereka mendapatkan bahan mentah dengan benar dan mewawancarai karyawan yang berpengetahuan luas untuk memberi tahu masyarakat tentang metode ini.
Selain itu, mereka membagikan informasi tentang berbagai organisasi nirlaba berkelanjutan yang mereka bantu dan tujuan mereka untuk menanam 1.000.000 pohon tahun ini.
Produsen kertas menggunakan penceritaan merek berbasis produk dalam contoh ini untuk menunjukkan bagaimana mereka mendapatkan bahan mentah secara etis.
Ini dapat membantu mereka membangun kepercayaan pelanggan karena mereka dapat menggabungkan penceritaan merek yang berfokus pada pendidikan dan karyawan dengan memiliki ahli yang memberi tahu audiens mereka tentang hal-hal penting.
Kesimpulan:
Metode pemasaran yang dikenal sebagai cerita merek memanfaatkan cerita yang menarik untuk membina hubungan antara merek dan konsumen. Storytelling merek dapat meningkatkan keterlibatan, kesadaran, dan loyalitas pelanggan dengan memasukkan misi, nilai, dan sejarah perusahaan ke dalam cerita. Beberapa jenis storytelling merek termasuk berbasis data, visual, berfokus pada misi, dan berbasis komunitas. Kampanye berbasis pelanggan, data, dan produk adalah beberapa contoh kampanye storytelling merek yang efektif.