Cara Meningkatkan Sumber Daya Manusia di Indonesia
Indikator Kualitas Sumber Daya Manusia
Indikator kualitas sumber daya manusia, juga dikenal sebagai Indeks Pembangunan Manusia (IPM), adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur data sumber daya manusia di
Indonesia. Menurut laporan Badan Pusat Statistik, IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat memanfaatkan hasil pembangunan dalam hal pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan bidang lainnya.
Sumber daya manusia yang berkualitas akan berpengaruh dalam peningkatan kemampuan penduduk mengelola sumber daya alam. Indikator kualitas sumber daya manusia terdiri atas tiga dimensi, meliputi:
- Kesehatan (Umur panjang dan hidup sehat)
- Pengetahuan (dapat diukur berdasarkan tingkat pendidikan)
- Standar hidup layak
Data Sumber Daya Manusia di Indonesia
Data sumber daya manusia di Indonesia dirilis setiap tahun oleh Badan Pusat Statistik. Ringkasan laporan data sumber daya manusia di Indonesia bisa disimak berdasarkan tiga indikator yang sudah disebutkan di atas.
-
Umur panjang dan hidup sehat
Data kualitas sumber daya manusia dalam aspek usia harapan hidup (UHH) mencapai 71,85 tahun, dengan peningkatan 0,39 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menurut laporan Indeks Pembangunan Manusia 2022 dari BPS.
-
Pendidikan atau pengetahuan
Selanjutnya, indikator kualitas sumber daya manusia bergantung pada dimensi pendidikan atau pengetahuan. Menurut data BPS, rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS) adalah ukuran tingkat pendidikan manusia di Indonesia. RLS adalah jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berumur 25 tahun ke atas untuk mengikuti pendidikan formal, sedangkan HLS adalah jumlah tahun yang diharapkan oleh anak usia 7 tahun ke atas untuk mengikuti pendidikan formal.
Pada tahun 2022, rata-rata lama sekolah penduduk berusia 25 tahun ke atas di Indonesia adalah 8,69 tahun, yang berarti rata-rata penduduk berusia 25 tahun ke atas menyelesaikan pendidikannya hingga SMP kelas VIII. Sementara itu, HLS di Indonesia adalah 13,10 tahun, yang berarti penduduk berusia 7 tahun ke atas diharapkan dapat menyelesaikan pendidikannya hingga level HLS.
-
Standar hidup layak
Standar hidup adalah indikator kualitas sumber daya manusia yang ketiga. Ini didasarkan pada pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan dan menggambarkan kemampuan daya beli masyarakat selama periode waktu tertentu.
Pengeluaran per kapita tahunan di Indonesia hanya 11.013.000 rupiah pada 2020. Ini naik menjadi 11.156.000 rupiah pada 2021, dan naik menjadi 11.479.000 rupiah pada 2022.
Bagaimana Cara Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia?
Di Indonesia, proses dan tujuan pembangunan sumber daya manusia termasuk pengembangan SDM. Dalam hal ini, Indonesia telah menghadapi banyak tantangan untuk mengatasi ketertinggalannya dari negara maju lainnya. Salah satu upayanya adalah meningkatkan kapasitas dan kualitas negara melalui pembangunan sumber daya manusia.
Dalam rangka meningkatkan SDM yang unggul di Indonesia, terdapat beberapa hal yang menjadi prioritas utama dalam pembangunan kualitas SDM tersebut, antara lain yaitu :
- Menata sistem pendidikan secara menyeluruh, terutama kualitas pendidikan dan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja, sehingga dapat mewujudkan sistem pendidikan yang berkualitas tinggi.
- Memperkuat jati diri dan kepribadian bangsa (character building) melalui penguatan peran agama dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
- Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui berbagai diklat, kompetensi, dan pembinaan, sehingga tercipta pendidikan yang berkualitas tinggi. Ini adalah salah satu faktor keunggulan negara dalam menghadapi persaingan global.
- Pembinaan dan pengembangan generasi muda sebagai penopang utama roda pembangunan. Pemberdayaan generasi muda ini diharapkan akan menghasilkan generasi yang inovatif, kreatif, dan berdaya saing yang mampu berkontribusi dan memenangkan persaingan di seluruh dunia.
Kesimpulan
Salah satu langkah penting dalam menghadapi persaingan global adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Kualitas SDM diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang mencakup kesehatan, pendidikan, dan standar hidup. Meskipun usia harapan hidup, tingkat pendidikan, dan standar hidup di Indonesia telah meningkat, masih diperlukan upaya tambahan untuk meningkatkan kualitas SDM.
Perbaikan sistem pendidikan, penguatan jati diri bangsa, peningkatan kapasitas melalui pendidikan dan pelatihan, dan pemberdayaan generasi muda untuk menjadi lebih kreatif, inovatif, dan berdaya saing adalah semua hal yang dapat dilakukan.