Memahami Consumer Behavior: Psikologi di Balik Keputusan Pembelian Pelanggan
Apa Itu Consumer Behavior?
Studi tentang perilaku konsumen mempelajari bagaimana konsumen mengambil keputusan saat membeli suatu produk atau layanan. Dengan memahami perilaku konsumen, Anda dapat memahami semua proses dan perilaku mereka di dalamnya, dari awal gagasan pembelian hingga saat mereka membuang atau menghabiskan produk atau layanan tersebut.
Mengapa Consumer Behavior Begitu Mempengaruhi Keputusan Pembelian?
Pada dasarnya, setiap konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, ada berbagai jenis konsumen yang dapat dihadapi oleh pelaku bisnis. Ada konsumen yang impulsif, yang membutuhkan waktu untuk melakukan pembelian, konsumen yang pandai menghemat dan hanya membeli apa yang mereka butuhkan, dan konsumen yang seringkali tidak keberatan untuk membayar lebih banyak daripada yang mereka butuhkan.
Fenomena demikian tersebut dapat diketahui latar belakangnya melalui pemahaman consumer behavior. Sebab, melalui consumer behavior, Anda akan mempelajari hal-hal berikut:
- Faktor-faktor berikut memengaruhi perilaku konsumen saat berbelanja dan melakukan transaksi
- Media sosial, teman, budaya, dan lingkungan sekitar.
- Bagaimana pengadaan kampanye dapat memengaruhi konsumen secara lebih efektif
- Pandangan konsumen tentang merek lain atau kompetitor Anda
- Cara mereka berpikir tentang merek saat memilih di antara kompetitor
Kemudian, terjadinya proses berpikir atau perilaku dari kelima faktor di atas dipengaruhi oleh tiga hal lain, yaitu:
-
Faktor Pribadi
Faktor pribadi berasal dari minat dan pendapat konsumen dan biasanya dipengaruhi oleh demografi mereka, seperti profesi, usia, jenis kelamin, dan tempat tinggal.
-
Faktor Sosial
Faktor sosial dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti teman sepergaulan dan keluarga. Faktor sosial juga sering dipengaruhi oleh jumlah pendapatan, tingkat pendidikan, dan kelas sosial. Faktor pribadi dapat berasal dari dalam individu.
-
Faktor Psikologis
Faktor psikologis berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola data. Misalnya, jika Anda melakukan kampanye pemasaran untuk produk atau layanan terbaru, setiap pelanggan dapat memiliki persepsi yang berbeda tentang kampanye tersebut. Beberapa di antaranya dipengaruhi oleh perilaku, pengalaman, dan tingkat kebutuhan mereka.
Jenis-jenis Consumer Behavior
Pada dasarnya, terdapat empat jenis consumer behavior atau perilaku konsumen yang perlu dipahami oleh pelaku bisnis, yaitu:
-
Complex Buying Behavior
Ketika pembeli membeli barang dengan harga tinggi yang jarang dibeli, mereka dapat mengalami perilaku berikut ini. Konsumen akan melakukan investasi bernilai tinggi dan biasanya akan terlibat secara aktif dalam keseluruhan proses pembelian, seperti melakukan riset mendalam. Contoh tindakan konsumen jenis ini adalah pembelian rumah atau mobil.
-
Dissonance-reducing Buying Behavior
Pada perilaku yang satu ini, pelanggan juga mengikuti seluruh proses pembelian, tetapi tidak dapat membedakan barang atau jasa antara berbagai merek untuk memenuhi kebutuhannya. Selain itu, ada kemungkinan besar bahwa pelanggan akan merasa cemas atau menyesal setelah melakukan pembelian karena kesulitan menemukan perbedaan tersebut. Kondisi ini dapat terjadi pada pembelian dengan tingkat keterlibatan yang tinggi, tetapi perbedaan antarmerek sangat kecil. Ini adalah kebalikan dari pembelian yang kompleks.
-
Habitual Buying Behavior
Ketika konsumen berperilaku seperti ini, mereka akan mengulangi pembelian dan bahkan bergantung pada produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Selain itu, pembeli tidak akan memikirkan lebih banyak ketika mereka membeli sesuatu. Salah satu contoh tindakan konsumen dalam kategori ini adalah pembelian pasta gigi.
Pelanggan biasanya akan secara otomatis membeli pasta gigi dari merek yang sama karena menggunakan pasta gigi merek tersebut telah menjadi kebiasaan dan bagian dari kehidupan mereka setiap hari
-
Variety Seeking Behavior
Karena merek memiliki karakteristik unik dan perbedaan yang signifikan dari satu merek ke merek lainnya, keterlibatan konsumen pada perilaku ini dapat terbilang cukup rendah. Oleh karena itu, pelanggan dapat dengan mudah beralih dari merek A ke merek C.
Mereka juga tidak perlu memikirkan banyak tentang pilihan mereka karena biaya perubahan produk cenderung rendah atau bahkan hampir tidak ada sama sekali.
Salah satu contoh perilaku konsumen dalam mencari variasi adalah pembelian pakaian di pasar. Di sini, pelanggan tidak merasa tidak puas dengan kualitas pakaian yang mereka beli sebelumnya dari merek lain, tetapi karena ada variasi, mereka membuat pilihannya.
Kesimpulan
Bisnis membutuhkan pemahaman tentang perilaku konsumen karena memungkinkan pemahaman lebih dalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi konsumen dari segi sosial, pribadi, dan psikologis. Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana konsumen membuat keputusan tentang pembelian, dari awal hingga akhir.