Penggunaan Augmented Reality dan Perilaku Konsumen dalam Berbelanja Kosmetik Selama Pandemi Covid-19
Industri kosmetik di Indonesia masih berkembang, meskipun terjadi penurunan minat dalam penggunaan kosmetik pada awal pandemi COVID-19. Perkembangan ini masih terjadi karena kebutuhan manusia untuk tetap tampil menawan, baik karena tuntutan pekerjaan maupun naluri dari dalam diri mereka. Pandemi COVID-19 mengubah perilaku masyarakat, yang sebelumnya cenderung membeli kosmetik secara offline menjadi sebagian besar online. Akibatnya, semakin banyak produsen kosmetik offline yang beralih ke strategi penjualan online, terutama e-commerce.
Karena banyaknya pelaku di industri kosmetik, beberapa merek mencoba menggunakan AR (Augmented Reality) dalam e-commerce untuk meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsumen menggunakan Augmented Reality dalam industri kosmetik selama pandemi COVID-19 dan bagaimana konsumen berbelanja kosmetik selama pandemi di Indonesia. Untuk penelitian ini, penulis menggunakan platform e-commerce Shopee. Mereka menemukan tiga merek kosmetik yang memenuhi syarat yang menggunakan Augmented Reality untuk menjual produk mereka: Loreal, Maybelline, dan NYX.
Survei online digunakan untuk mengumpulkan sampel dari pengguna kosmetik di atas 18 tahun yang pernah menggunakan Augmented Reality di toko online Shopee selama pandemi Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini dirancang untuk bersifat deskriptif. Data dikumpulkan pada Februari 2021 dari 172 orang yang menjawab. Selanjutnya, data diproses melalui analisis demografi, penggunaan, dan crosstab.